Jumat, 28 Januari 2011

Timang-Timang Ku Sayang

Kepada Pangeran Diatas Awan
@swcheini

 Imaji ku tertambat, merindukan mu seperti ini membuat khayal ku membumbung tinggi mengangkasa. Ah sayang, tangan ku bukan tangan panjang yang bisa curi kamu disana, bawa turun ke bumi biar ku cium-ciumi. Ah sayang.. sayang seribu kali sayang, Sayang..
 Aku rindu timang-timang, tidak apa aku dianggap seperti anak kecil, asal bawa aku ke awan, Pangeran. Rindu ini makn lama semakin bengkak, dan awh.. sakitnya lebih sesak, lebih sesak dari saat kau memainkan lidah mu tanpa jeda dimulut ku..
 Sayang, timang-timang..
 Aku sebenarnya sudah titip pucuk lembar putih kepada sang Merpati, tapi Angin baru memberitahu ku, bahwa hujanmu membuat lecak dan melunturkan tinta surat ku, aahh.. semakin sesak saja aku ini.. 
 Timang-timang, ku Sayang..
 Aku sedang menugaskan Lumba untuk bernang mencari surat ku yang terendam entah dimana, semenit lagi ia akan kembali, tunggu sebentar, sesuatu membuat suara gericik di kamar mandi ku,
 ...
 Ah, Duyung wakilkan Lumba yang malu menghadapku, Duyung berkata "Lumba hanya temukan pita merah muda yang tertambat di karang sedang melambai-lambai. Lumba urung bertemu dengan mu, katanya ia tak kuasa menahan haru melihat rindu yang besar di bahu mu"
...
 Pangeran Awan,
 Rindu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar